IMDb.com
Film-film Marvel membuktikan kalau film superhero bukanlah sekadar film aksi yang berisi pertarungan manusia berkekuatan super dalam kostum ketat. Ada sesuatu yang lebih yang diberikan ke penonton. Sebut saja film Black Panther yang sukses menjadi fenomena budaya di tahun kemaren karena mengangkat isu rasisme yang emosional.
Begitu pula dengan film teranyar Marvel Cinematic Universe, yaitu Captain Marvel. Salah satu film yang dinantikan di tahun 2019 ini agaknya akan menjadi film penting Marvel selanjutnya setelah Black Panther lewat isu sosial yang diangkatnya.
1. Sinopsis film Captain Marvel
Film Captain Marvel membawa kita ke tahun 90an jauh sebelum Tony Stark menjadi Iron Man. Film ini bercerita tentang Vers (Brie Larson) seorang anggota Star Force dari luar angkasa yang mengalami amnesia. Ia tidak tahu sama sekali tentang masa lalunya tapi selalu melihat pecahan-pecahan memori yang membuatnya penasaran.
Dalam sebuah misi melawan bangsa Skrull, Vers mengalami kecelakaan dan jatuh ke Bumi. Di Bumi, ia harus menyelesaikan misi itu dan perlahan mengetahui misteri tentang masa lalunya yang menjadi twist dari film ini.
2. Memiliki cast beragam tapi karakter mereka kurang digali
Salah satu kelebihan film Captain Marvel selain menjadi film pertama MCU yang menampilkan tokoh utama superhero wanita adalah memiliki cast yang berasal dari beragam latar belakang. Sebut saja di antaranya Jimoun Hounsou yang berkulit hitam dan Gemma Chan yang merupakan seorang wanita asia.
Cast beragam ini terlihat jelas dari komposisi tim Star Force yang dipimpin oleh Yon-Rogg (Jude Law). Hanya saja, kelebihan ini tidak terlalu dimanfaatkan karena karakter mereka kurang digali. Sangat sedikit adegan yang membawa kita untuk mengenal masing-masing anggota Star Force sehingga kita tidak terlalu peduli dengan mereka.
Agaknya, duo penulis sekaligus sutradara Anna Boden dan Ryan Fleck menganggap semua penonton sudah membaca komik Captain Marvel sehingga tidak perlu lagi pengenalan lebih untuk anggota Star Force tersebut.
3. Babak kedua yang penting namun lambat
Film Captain Marvel dibuka dengan cukup menarik dengan menampilkan aksi Vers alias Carol Danvers dengan kekuatan supernya sewaktu melawan bangsa Skrull. Tapi ketika masuk babak kedua, film ini terasa terlalu lambat.
LANJUTKAN MEMBACA ARTIKEL DI BAWAH
Editors’ Picks
Padahal babak kedua ini sangat penting karena berisi jawaban dari beberapa misteri yang ada. Mulai dari hubungan Carol dan ayahnya yang berpengaruh terhadap wataknya, hingga misteri perseteruan bangsa Kree dan Skrull.
Pengungkapan misteri-misteri tersebut terjadi begitu cepat dengan dialog yang cukup monoton. Tidak banyak ditemukan permainan kata yang menjadi humor khas film Marvel untuk memecah suasana.
Tapi agaknya babak kedua yang lambat ini cukup tertolong oleh chemistry Brie Larson dan Samuel L. Jackson serta penampilan mengagumkan dari Lashana Lynch sebagai Maria Rambeau, sahabat Vers yang terlupakan.
4. Semua akan terbayar di akhir
Tapi kekurangan di babak kedua itu akan terbayar di akhir. Dengan kata lain, Captain Marvel lambat panas. Tapi ketika mulai memukul, ia akan memukul dengan sangat keras dan membuatmu sadar kenapa Captain Marvel adalah superhero Marvel terkuat.
Dengan koreografi yang cukup bagus dan visual efek yang mengagumkan, pertarungan Carol menghajar musuhnya terlihat sangat dahsyat. Selain itu, akhir dari film ini juga memperlihatkan betapa berpengaruhnya Carol terhadap perkembangan superhero di bumi.
5. Berisi momen woman empowerment yang powerful
Film Captain Marvel sangat dinantikan bukan hanya karena fans menunggu petunjuk tentang apa yang akan terjadi di Avengers: Endgame, tapi juga untuk melihat apa yang bisa dihadirkan oleh film yang memiliki tokoh utama wanita di zaman sekarang. Dan Captain Marvel sukses mengangkat isu woman empowerment itu dengan baik.
Lewat sosok Carol Danvers yang diperankan dengan memikat oleh Brie Larson, film Captain Marvel menampilkan bagaimana wanita bisa sangat emosional, tapi juga tidak lemah. Carol selalu berdiri setiap kali terjatuh dan mematahkan semua cemoohan para pria yang selalu meremehkan wanita. Momen-momen ini sangatlah powerful.
6. Captain Marvel juga mengangkat isu perang dan pengungsi
Film Captain Marvel juga mengangkat isu perang dan pengungsi yang tidak kalah relevan dari isu gender di zaman sekarang. Film ini ingin menyampaikan betapa kejamnya perang yang membuat rakyat sipil menderita dan terpaksa terombang-ambing sebagai pengungsi yang tidak punya rumah.
Terakhir, jika kamu ingin menonton film Captain Marvel jangan langsung beranjak dulu karena ada dua adegan tambahan di akhir.(vin)
EmoticonEmoticon